Analisis Potensi Bahaya dan Risiko Kerja terhadap Kegiatan Bongkar Pupuk pada Tuks Pusri Banyuwangi Tahun 2022

FAIZAL ARROFI, 2023, NIT: 0719007104, “Analisis Potensi Bahaya dan Risiko Kerja Terhadap Kegiatan Bongkar Pupuk Pada TUKS Pusri Banyuwangi Tahun 2022”. Dibimbing oleh: Intan Sianturi dan Diyah Purwitasari.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah program pencegahan penyakit dan kecelakaan kerja. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk menciptakan kondisi kerja yang nyaman dan sehat untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan penyakit. Pada PT. Adhi Guna Putera Cabang Tanjung Wangi masih terdapat kecelakaan kerja dalam proses bongkar muat pada kawasan pelabuhan dermaga TUKS PUSRI Cabang Banyuwangi. Oleh karena banyaknya kemungkinan potensi bahaya dan risiko kerja yang terjadi, maka penulis akan mengidentifikasi masalah tersebut dengan judul analisis potensi bahaya dan risiko kerja terhadap kegiatan bongkar pupuk pada Tuks Pusri Banyuwangi tahun 2022.
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah kualitatif dengan menggunakan metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment And Risk Control). Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara serta menyebarkan kuesioner. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bahaya yang dihadapi pekerja pada kegiatan bongkar pupuk, untuk mengetahui risiko kerja tertinggi yang dihadapi pekerja pada kegiatan bongkar pupuk dan untuk mengetahui bagaimana pengendalian yang dapat dilakukan pada risiko kerja dan potensi bahaya yang dapat terjadi pada pekerja kegiatan bongkar pupuk yang terletak di TUKS PUSRI Cabang Tanjung Wangi.
Hasil penelitian terdapat total 26 jenis bahaya dari keseluruhan aktivitas proses bongkar. Usulan pengendalian diberikan untuk 6 jenis bahaya dengan nilai perkalian liklehood dan consequences tertinggi pada setiap proses bongkar yaituterjatuh dari tangga dengan tingkat risiko sebesar 12 presentase 4.69%, terpelest dari tangga dengan tingkat risiko 12 presentase 4.69%, tertimpa sling dengan tingkat risiko 16 presentase 6.25%, tergelincir dari permukaan tumpukan bags pupuk dengan tingkat risiko 12 presentase 4.69% dan terakhir tabrakan headtruk dengan tingkat risiko 16 presentase 6.25%. Rekomendasi pengendalian menggunakan hierarcy of control berupa rekayasa teknis dengan melakukan pengembangan desain alat dan mesin, pengendalian administratif, pemberian APD yang sesuai dan mitigasi risiko berupa pemberian asuransi bagi setiap pekerja.

Kata kunci: K3, Kegiatan Bongkar, Risiko, HIRARC