Pengaruh Infrastruktur Pelabuhan Dalam Manajemen Risiko Banjir Rob pada Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

MUHAMMAD AZZAN ZAIN NAUFAL, Pengaruh Infrastruktur Pelabuhan dalam Manajemen Risiko Banjir Rob pada Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Dibimbing oleh Ibu Trisnowati Rahayu dan Ibu Henna Nurdiansari
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas ekonomi dan logistik di wilayah Jawa Tengah. Namun, letak geografisnya yang rentan terhadap banjir rob menimbulkan tantangan serius, termasuk kerugian material, kerusakan lingkungan, dan kerugian fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji seberapa besar pengaruh infrastruktur pelabuhan seperti breakwater, tanggul, dan pompa air dalam mengurangi risiko banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan di masa mendatang
Penelitian ini memiliki variabel independent yaitu infrastruktur pelabuhan berupa breakwater, tanggul, dan pompa air, dan variabel dependen yaitu manajemen risiko banjir rob, analisis data menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, dan studi pustaka. Responden penelitian terdiri dari karyawan dan pekerja di Pelabuhan Tanjung Emas. Analisis data dilakukan melalui beberapa tahap, termasuk uji validitas dan reliabilitas untuk memastikan kualitas data, analisis statistik deskriptif untuk memahami karakteristik data, serta uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa data memenuhi syarat analisis regresi. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh infrastruktur terhadap manajemen risiko banjir rob dan regresi logistik multinomial dalam menganalisis probabilitas infrastruktur pelabuhan terhadap tingkatan risiko banjir rob
Hasil penelitian menunjukkan bahwa infrastruktur pelabuhan secara signifikan mempengaruhi manajemen risiko banjir rob. Melalui metode regresi linear berganda dapat diketahui infrastruktur pelabuhan seperti breakwater, tanggul, dan pompa air terbukti memiliki pengaruh terhadap risiko banjir rob hingga 66.2%, sementara 33.8% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti kondisi alam, sistem drainase, dan kolam retensi. Proyeksi menggunakan regresi logistik dan metode least square menunjukkan prediksi peningkatan kejadian banjir rob dari 2.5 kejadian pada tahun 2024 menjadi 3.7 kejadian pada tahun 2028, dengan persentase kemungkinan kejadian meningkat dari 10.6% menjadi 15.7% pada periode yang sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur pelabuhan merupakan langkah penting dalam mitigasi risiko banjir rob, memberikan implikasi penting bagi manajemen risiko dan keberlanjutan operasional Pelabuhan Tanjung Emas serta dapat menjadi referensi bagi pelabuhan lain yang menghadapi masalah serupa.
Kata Kunci: Infrastruktur Pelabuhan, Manajemen Risiko, Banjir Rob, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang