Analisis Perbandingan Muatan Berangkat dan Muatan Balik pada Kapal Tol Laut di Indonesia : Studi Kasus Pada Trayek T-15

RIZKI JAUHARI BUDIMAN menganalisis dan meneliti mengenai perbandingan jumlah muatan berangkat dan muatan balik kapal tol laut di Indonesia dengan studi kasus pada trayek T-15 yang dibimbing oleh Bapak Bugi Nugraha, S.ST., M.M.Tr selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Akhmad Kasan Gupron, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II.
Pelaksanaan Kewajiban Pelayanan Publik bagi pengangkutan barang melalui laut atau lebih dikenal dengan “Tol Laut” merupakan salah satu wujud dari upaya pemerintah untuk mengembangkan strategi “Membangun Indonesia dari Pinggiran” untuk mendukung pergerakan dari laut melalui subsidi dan jaminan kelancaran arus barang dengan layanan pengiriman linier (tetap dan/atau terjadwal). Namun seiring berjalannya program tol laut dalam kurun waktu 8 tahun, ada beberapa permasalahan yang menjadi tantangan pemerintah dalam memaksimalkan program tol yakni muatan balik yang tidak seimbang dengan muatan berangkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah muatan berangkat dan muatan balik yang direalisasikan pada tahun anggaran 2022 dengan menggunakan uji independent sample test, adapun melakukan wawancara kepada salah satu pegawai di lingkup program tol laut. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara muatan berangkat dan muatan balik, yang dimana realisasi muatan berangkat sebesar 1046 Tonase sementara realisasi muatan balik sebesar 814 Tonase. Oleh karena itu pemerintah pusat akan melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah dan dinas perdagangan dengan tujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai tujuan utama program tol laut, serta para pelaku usaha dapat ikut berkontribusi dalam memaksimalkan program tol laut dalam mendistribusikan barang menggunakan kapal tol laut.
Kata Kunci : Program Tol Laut, Trayek T-15, Muatan Berangkat dan Muatan Balik