Penerapan Pengolahan Sampah sesuai Aturan MARPOL 73/78 ANNEX V di atas Kapal MV. Tanto Senang dengan Fishbone Analysis

VIKI ANUGRAH BAHTIAR, Penerapan Pengolahan Sampah Sesuai Aturan MARPOL 73/78 Annex V Di Atas Kapal MV. Tanto Senang Dengan Fishbone Analysis. Dibimbing oleh Bapak I’ie Suwondo dan Ibu Anak Agung Istri Sri Wahyuni.
Permasalahan sampah merupakan isu lingkungan global yang semakin parah akibat aktivitas manusia. Menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengolahan Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah yang dihasilkan oleh manusia tidak hanya di daratan saja, melainkan juga dapat ditemukan di daerah perairan, terutama di laut, seringkali ditemukan sampah mengapung dan menumpuk seperti membentuk pulau sampah. Jika hal tersebut masih dibiarkan, dampaknya menyebabkan pencemaran laut. Di dalam MARPOL 73/78 Annex V dijelaskan bahwa, Sampah merupakan berbagai jenis sisa makanan, limbah domestik, dan operasional yang dihasilkan selama operasi rutin kapal, kecuali ikan segar dan bagian-bagiannya. Sering ditemukan anak buah kapal (ABK) dengan sengaja membuang sampah sembarangan tanpa memilih sampah yang dibuang. Hal tersebut bertentangan dengan aturan Marine Pollution (MARPOL) 73/78 Annex V mengenai ketentuan yang mengatur bagaimana cara pembuangan dan pengolahan sampah yang baik dan benar. Dengan dasar ini penulis merumuskan tentang bagaimana penerapan Annex 5 dalam pengolahan sampah di kapal dan apa saja yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan aturan MARPOL 73/78 Annex V. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Untuk mengetahui secara menyeluruh mengenai penerapan MARPOL 73/78 Annex V di MV. Tanto Senang dan untuk menganalisis faktor yang menjadi masalah dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode fishbone analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pengelolaan sampah di atas kapal MV Tanto Senang masih belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan MARPOL 73/78 Annex V. Crew kapal seringkali terlihat membuang sampah ke laut tanpa memperhatikan jarak dengan daratan terdekat dan tanpa melakukan pemilahan sampah. Analisis menggunakan metode fishbone analysis mengidentifikasi beberapa faktor yang menjadi penyebab utama masalah ini. Faktor pertama adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman crew kapal tentang pengelolaan sampah sesuai dengan MARPOL 73/78 Annex V, serta resiko akibat pembuangan secara ilegal. Selain itu, ketegasan dalam pengawasan pengelolaan sampah oleh perwira kapal masih kurang, belum pernah diadakan safety meeting oleh perwira kapal, fasilitas pengolahan sampah kurang mendukung, dan juga belum adanya jasa pengangkut sampah di pelabuhan yang disinggahi oleh kapal MV Tanto Senang. Faktor-faktor penyebab tersebut perlu mendapat perhatian serius agar pelaksanaan pengelolaan sampah dapat sesuai dengan aturan MARPOL 73/78 Annex V dan kelestarian lingkungan laut sekitar tetap terjaga. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, diharapkan langkah-langkah perbaikan yang tepat dapat diambil untuk memastikan bahwa pengelolaan sampah di kapal MV Tanto Senang dapat memenuhi standar yang ditetapkan dan memberikan kontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan laut.
Kata kunci : Sampah, Marine Pollution (MARPOL) 73/78 Annex V, fishbone analysis